Tentang kotaku, Jombang
Kabupaten Jombang, adalah
kabupaten yang terletak di tengah-tengah wilayah Jawa Timur dan berbatasan
dengan Kabupaten Lamongan di utara, Kabupaten Kediri di selatan, Kabupaten
Mojokerto di timur dan Kabupaten Nganjuk di barat.
Masyarakat Jombang percaya
bahwa kata Jombang berasal dari singkatang kata dan bahasa Jawa yaitu, Ijo dan
Abang, atau Hijau dan Merah. Hijau disini merepresentasikan kaum santri dan
merah mewakili kaum abangan atau Kejawen. Mereka memiliki prinsip yang berbeda
tapi hidup dengan damai dalam satu atap.
Dalam sejarahnya, Jombang
merupakan wilayah yang juga cukup berpengaruh dan penting. Pada era Majapahit,
wilayah yang kin menjadi Jombang merupakan pintu gerbang Majapahit. Desa
Tunggorono di masa kini adalah gapura barat, sedangkan desa Ngrimbi di masa
kini adalah gapura selatan. Dari sejarah ini pula, banyak wilayah di Jombang
yang masih menggunakan awalan mojo-, seperti: Mojoagung, Mojowarno, Mojojejer,
Mojotengah, Mojongapit dll.
Setelah Majapahit kehilangan
eranya dan agama Islam mulai masuk dan berkembang di kawasan yang sekarang
Jombang, kawasan tersebut kemudian menjadi bagian dari kerajaan Mataram Islam.
Setelah pengaruh Mataram juga mulai melemah, VOC mengambil wilayah Jombang
menjadi bagian dari wilayah mereka, dimana terjadi pada akhir abad 17.
Pada tahun 1811, pemerintah
Hindia Belanda mendirikan Kabupaten Mojokerto, dimana Jombang menjadi salah
satu residennya, bersama dengan Trowulan yang menjadi kawedanan. Baru pada
tahun 1910, Jombang memperoleh statusnya sendiri menjadi Kabupaten.
Karena Islam berkembang sangat
pesat di Jombang, mengakibatkan kota ini terkenal sebagai Kota Santri. Terdapat
beberapa sekolah pendidikan Islam atau Pondok Pesantren di Jombang dan telah
terkenal di seluruh Indonesia, seperti ponpes Tebuireng dan Darul Ulum.
Dari sektor pariwisata,
Jombang juga memiliki beberapa keindahan alam yang berpotensi untuk lebih
dikembangkan dan layak untuk dikunjungi.
Kuliner
Khas Jombang
Jika Yogyakarta punya gudeg,
Surabaya punya rujak cingur, Sumatra barat punya masakan Padangnya, dll.
Jombang juga punya makanan khas yang tidak kalah menarik untuk dinikmati. Yaitu
es degan khas Jombang dan Kikil Jombang.
1. Es Degan khas Jombang.
Semua sudah tidak asing dengan es
degan pada umumnya. Buah dari kelapa muda yang diserut kemudian diberi gula dan
es. Namun khasnya Jombang adalah es degan ini mendapat bahan tambahan yang
berupa nata de coco, alpukat, dan durian yang dilengkapi dengan susu cair.
Hmm…kalau pas kondisi panas-panas, terasa sueger rasanya.
Nah di Jombang, pedagang es degan
ini sudah menjamur di mana-mana. Mereka berpusat di Jalan Merdeka Jombang yang
sekarang sudah berubah namanya menjadi Jalan Abdurrahman Wahid. Tepatnya di
depan GOR Jombang dan di depan kampus Universitas Darul Ulum, berderet para
pedagang es degan khas Jombang ini. Bahkan mereka membuat paguyuban es degan
khas Jombang agar mereka tetap menjaga ciri khas rasanya dan menjaga kekompakan
harganya. Mereka seperti saudara satu sama lain. Dengan begitu mereka tidak
merasa ada yang menyaingi dan tersaingi. Subhanallah…
Jadi jika teman-teman melewati
Jombang atau memang sengaja singgah ke Jombang, jangan lupa mencoba mencicipi
es degan khas Jombang ini ya…Harganya murah kok. Mulai Rp.4000 ke atas,
tergantung campuran yang ingin ditambahkan. Jika ingin lengkap isinya, bisa
berkisar Rp.7000.
Selamat mencoba…
2. Kikil Jombang
Kuliner berikutnya adalah kikil
Jombang. Tahu kikil? Itu lho kakinya sapi atau kerbau. Eh apa enaknya kalau
dimakan? Pasti keras kalau digigit. Jangan salah…kikil disini sudah yummy
sekali. Dimasak dengan suhu tinggi dan dengan waktu yang agak lama, ditambah
dengan bumbu-bumbu rahasia, dikasih santan dan bahan-bahan pendukung. Jadilah
kikil Jombang. Kikil ini akan terasa lebih enak jika dimakan pakai nasi (itu
menurut saya ya). Tak sampai disitu, nasi kikil ditambah dengan kering tempe
atau tahu, diberi sayur bung (tunas bambu yang masih muda) dan empal daging
atau jeroan sapi yang dimasak bacem. Cara penyajiannya menggunakan daun pisang
yang dibentuk pincuk. Wah…jadi laper nih pingin makan. Rasanya…maknyuuuss
tenan…
Pedagang nasi kikil yang paling
dikenal dan sering didatangi banyak wisatawan dari luar kota yaitu bertempat di
daerah Mojosongo. Disini penjualnya sangat banyak, tinggal milih mau yang sepi
apa yang ramai. Ada sekitar 10-15 pedagang yang khusus menjual nasi kikil ini.
Tapi sayangnya penjual di Mojosongo ini jualnya mulai sore hingga tengah malam.
Jadi kalau mau beli pagi hari ya ga ada yang jual. J. Tentang harga, bervariasi. Mulai dari Rp.9000 hingga
Rp.15000 per porsi.
Jadi bagaimana? Mau mencoba kuliner
khas Jombang? Mau es degan khas Jombang apa nasi kikil khasnya Jombang? Apapun
menu favoritnya, Jombang masih tetap menyediakan berbagai makanan kuliner
lainnya yang takkalah serunya. Jangan khawatir kalau di Jombang ga bisa makan
makanan khas daerah lainnya, semuanya ada InsyaAllah. Yuk kuliner ke kota
kecilku, Jombang nan Beriman
Sumber :
http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2013/04/21/kuliner-khas-dari-kota-gus-dur-553626.html
Komentar
Posting Komentar