#Baper

-

            Dan akhirnya selesai juga uts. Udah beberapa hari otak rasanya under pressure gara-gara mikir gimana soal ujian besok. Dan alhasil belajar antara memahami dan memprediksi apakah ni bisa jadi soal atau nggak. Tapi syukurlah uts sudah selesai saatnya kuliah lagi dan dapat teori baru lagi. Tapi apa kabar dengan nilai yaa? Itu dipikirkan nanti saja.


            Ngomong-ngomong tentang baper. Sekarang baper kayaknya lagi hitsdiantara para kaum penikmat perasaan. Kenapa penikmat perasaan? Karena yang biasa baper adalah yang selalu bawa-bawa perasaannya, bukan? Nah kenapa remaja, anak-anak, dewasa sekarang dikit-dikit baper? Mungkin karena perasaan mereka terlalu sering menerima tanpa perlu dicerna.
            Temenku pernah cerita, dia bisa stalking instagram doi sampai paketan internet limit dan ujung-ujungnya jingkrak-jingkrak sendiri karena kesenangan. Dan dia bilang, “ah.. foto-fotonya bikin baper” tuh kan dikit-dikit udah baper. Gimana kalau sampai si doi stalking instagramnya dia juga, bisa bikin skala baper meningkat tajam.
            Ada juga temen kostan yang nonton salah satu drama, dan ada romantis-romantisnya dikit eh dia udah bilang, “tuh kan bikin baper” tapi masalahnya bapernya sama acara televisi bukan sama doi. Jomblo kan nggak bisa baperin pacar orang. Bisa sih, asal nggak ada yang tau aja. Dan pasti masih banyak lagi macam-macam baper lainnya. Sampai aku lupa apa aja.
            Dan jujur kalau aku mah sering juga baper. Gimana nggak baper, ngelihatin orang diperhatiin mulu. Terus aku kapan diperhatiin? Eh tapi aku mah biasa aja! Hiks. Tapi menurutku baper mah nggak masalah, toh Allah menciptakan hati manusia dengan perasaan. Yang bermasalah itu manusia yang tidak memiliki rasa. Karena manusia yang tidak memiliki rasa tidak akan pernah memahami bagaimana rasa memiliki, rasa menjaga, melindungi, dan rasa peduli. Berarti hatinya sedang dalam masalah dan perlu pertolongan, bukan? Tapi kadar baper juga harus dikontrol untuk menjaga aktivitas sel-sel baper tidak berkembang biak dengan baik. Karena baper jika diteruskan tidak baik untuk kesehatan. Kan baper juga nggak harus nulis status di sosmed kalau lagi laper. Laper iyaa makan. Kesehatanmu loh.
            Buat kalian yang mau nambahin macam-macam baper, silakan. Tapi yang logis dan bisa bikin manggut-manggut orang yang baca.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Jawaban

-
     Ditengah malam ketika sebenarnya aku sudah tidak tau akan melihat  content creator  siapa lagi di Youtube, aku menemukan kembali bahwa aku pernah menulis kata demi kata di halaman ini. Terakhir kali di bulan Januari, 2017. Sebelum aku mengetahui bahwa 5 tahun setelahnya, aku dipaksa untuk mau menerima setiap yang terjadi. Berusaha baik-baik saja, karena memang tidak ada pilihan lain.      Banyak mimpi yang pada akhirnya tidak bisa terwujudkan. Banyak ambisi yang kemudian harus direlakan. Keadaan diri yang terlihat baik-baik saja, tapi ternyata banyak menahan ambisi. Lalu, berakhir dengan kembali berdiri dari jatuh. Berusaha memperbaiki yang salah. Berusaha tetap bernafas walaupun rasanya beberapa kali tercekat. Tetap bergerak meskipun tak merasa bebas. Bukan bermaksud tidak bersyukur, hanya ingin sedikit bercerita saja. Seperti lagu "Runtuh - Feby Putri & Fiersa Besari", "...syukurilah saja. Ternyata rela tak semudah kata".    ...
Read more »

Saatnya memulai...

-
Saatnya memulai. Mengulang dari pertama aku melakukan kegiatan ini. Belajar dari awal, untuk mengerti setiap arti kata. Untuk mengartikan setiap mereka yang aku buat. Dan mengartikan mereka yang tiba-tiba datang dalam benak kepalaku. Walaupun tidak semua kata memiliki arti, yang jelas dan paling jelas selalu ada arti saat kata itu terucap. Atau hanya sebuah perasaan yang hinggappun memiliki arti. Aku ingin belajar dari awal lagi untuk kembali menulis. Aku ingin tau, apa benar egoku saat menulis yang membuatku berhenti menulis beberapa bulan ini. Aku ingin mencoba mengerti, bagaimana sebenarnya mengatur ego saat menulis. Aku tak sepenuhnya ingin menyalahkan egoku sendiri. Karena aku menyadari, kendalaku ada pada diriku sendiri. Maka dari itu aku ingin belajar. Belajar untuk mengertikan seperti apa aku ingin. Baiklah, aku berhenti menulis karena perasaanku sendiri dan karena memang aku ingin terfokus dalam Ujian Nasional. Dan karena Ujian Nasional sudah selesai dan tinggal ...
Read more »

Aku ingin menulis tentang hari ini

-
Tentang hari ini itu seperti apa ya? Sejauh ini masih menyenangkan. Dan semoga akan bertahan sampai nanti, sampai berganti hari esok. Karena kalau nggak menyenangkan, pasti nggak akan pernah nyaman. Rasanya seperti ada hal yang mengganjal dalam fikirin ini. Menyenangkannya hari ini itu karena aku sama sekali tidak mengingat dia yang dimasa lalu. Sudahlah tak usah dibahas tentangnya. Aku ingin menulis tentang hari ini, yaitu tentang kalian teman-teman electricku. ELECTRIC (Eleven Science three Community) teman-teman sebelas ipa3 ku. Aku menulis apa ya buat kalian tentang hari ini. Eh iya hari ini itu menyenangkan iya teman-teman? Karena kita sudah bisa lewatin masalah yang menurut kita kemarin itu rumit banget. Tapi yakin kita bisa kan nyelesain masalah kemarin. Hasilnya keren loh, walaupun tadi ada yg sedikit lupa. Tapi kalian bisa menutup kekurangan dipentas kalian tadi. Iya bersyukur semuanya tadi itu baik-baik saja. Usaha kalian nggak sia-sia teman-teman. Kita tadi bagus b...
Read more »