Ini bukan ceritaku



Seperti karang yang diterjang ombak. Sekuat apapun karang itu bertahan, lama-lama pertahanannya juga akan rapuh.. Seperti itulah hati. Sebesar apapun kasih sayangnya, tapi kalau dia terus terluka pertahanannya pasti juga akan habis.

Aku tak mengerti kenapa hati bisa sekuat itu untuk bertahan. Padahal sudah berkali-kali hati itu disakiti. Tapi tetap saja hati masih membalasnya dengan segala kasih sayang dan perhatiannya. Kenapa hati bisa sebaik itu? Kenapa dia tak ingin berhenti bertahan? Kenapa hati mau memberikan semua kebaikannya, kepada mereka yang telah menyakitinya? 

Sebenarnya itu ceritaku. Eh bukan ceritaku deh. Tapi cerita sahabat-sahabatku. Dan aku juga pernah merasakan seperti apa yang mereka rasakan. Tapi itu sudah beberapa hari yang lalu jadi lupakan. Bagaimana bisa kalian bertahan untuk mereka yang tidak ingin dipertahankan. Lebih baik memberikan perhatian itu kepada mereka yang menghargai perasaanmu. Apa kalian tidak sakit atau lelah? Sampai kapan kalian mempertahankan hati kalian? Nggak kasian sama hati kamu yang terus merasa sakit?

Ada sahabatku yang mengatakan,"aku nggak bertahan. Aku datar. Buat cowok aku punya hati. Tapi aku tak punya perasaan." Lah kalau seperti itu apa namanya? Ah... kau buat aku jadi bingung. Ada juga sahabatku yang lain bilang,"Aku udah nggak mau bertahan. Aku udah nggak tahan. Aku udah kaya nggak dianggap sama dia." Dan menurutku pendapat ini yang lebih baik.

Ah.. apalah artinya semua ini. Menyebalkan sekali, mereka semua menyebalkan. Aku kemarin sudah tau, dan aku sudah berhenti mempertahankan sakitnya hati ini. Tapi sekarang kenapa giliran sahabat-sahabatku. Allah pasti tidak menyukai saat hambanya seperti ini. Inikan sama saja dengan.......... tak taulah apa namanya. Tapi aku percaya semuanya akan indah pada waktunya. Dan yakin juga suatu saat nanti pasti ada yang lebih baik daripada ini.

Kesimpulannya, untuk apa tetap kasih perhatian kalau cuma bikin capek saja. Buat apa sayang sama orang kalau orang yang disayangi cuma buat kita sakit. Dan buat apa punya pacar kalau tetep merasa sendirian dan tak dibutuhkan. Lebih baik berfikir bagaimana caranya bisa menemukan mereka yang bisa memberikan kebahagiaan yang lebih indah.

Nah tulisanku rada alay yaa? Tapi iya sudahlah ini ekspresi ku. Tak peduli lah. Aku hanya mengeluarkan semua yang ada dalam fikiranku yang tak bisa aku ceritakan. Kalau mau iya sudah baca saja, kalau tidak iya sekedar ucapan terima kasih telah membaca. 


Recycle dari blog yang lama. Arsip blog hari Jum’at, 22 Maret 2013.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampus Putih, UMM

Saatnya memulai...

Mencari Jawaban