Terima Kasih untuk Hari ini
Alhamdulillah, kabar baik YaAllah...
Awalnya memang aku sedang tidak enak hati pada seseorang. Orang itu terlalu
penuh dalam memori otakku. Sehingga membuat setiap hal yang seharusnya
paling aku ingatpun, aku jadi lupa. Membuatku harus menghilangkan rasa maluku.
Membuatku merasa menjadi orang yang sangat bodoh, masih mengharapkan bisa
ngobrol sejenak dengan orang yang tak pernah menghargai perasaan orang lain.
Mungkin memang aku yang tak mampu menahan keinginanku sendiri. Menahan
setiap keinginan yang aku anggap bodoh. Eh salah... kata sahabatku ini bukan
bodoh, tapi cara menempatkan hati kurang tepat. Aku itu masih punya keinginan
untuk tetap berhubungan baik. Jadi teman, jadi sahabat, jadi kakak, atau
apalah. Tapi orang itu menyebalkan. Tidak mau aku ajak menjadi sahabat.
Memang aku kecewa, itikat baikku tak ditanggapi dengan baik pula. Tapi iya
sudahlah aku juga tidak ingin memaksa. Aku hanya memberi saran. Eh... bukan
saran deh. Makudnya, semacam ngegantungin sebuah harapan baik gitu aja deh.
Kalau bingung, ya sudah. Terserah aku dan kalian mau menganggapnya apa.
Aku kecewa untuk hari ini!
Tapi awalnya,
Kecewaku itu, tadi. Bukan sekarang!
Aku sudah sangat lebih baik sekarang. Kabar gembira ini membuatku jadi
terbang tinggi menuju angkasa luas. Menyapa bulan dan bintang. Berharap juga
bisa menyapa awan. Tapi untuk terbang kali ini, nggak ketatap apa-apa kok. Ini
benar-benar sesuatu yang indah yang membuatku ingin mempertahankan dan ingin
melakukannya lebih baik lagi kalau bisa. Ini seperti naik roller coster dengan
kecepatan penuh tapi rasa kecerian. Bukan rasa mual setelah roller costernya
berhenti. Ini juga seperti coklat panas yang jadi dingin setelah diangkat.
Bicara apa aku ini...
Yang jelas aku mengerti ini masih permulaanku yaAllah. Aku juga mengerti
aku masih perlu belajar lebih banyak lagi. Aku tau aku masih amatir. Tapi aku
juga tau...
Harapan itu akan selalu ada. Dan harapan ada untuk kita usahakan supaya
bisa jadi nyata. Dan aku juga tau YaAllah, aku harus terus mengucap
syukur pada engkau. Aku juga tau, kalau aku tidak boleh menjadikan ini sebuah
hal yang haru disombongkan. Tapi menjadikan ini sebuah hal yang harus aku pelajari
lagi, untuk menjadikannya hal yang lebih baik lagi.
Aku tau, aku nggak boleh terlalu gembira. Aku tau, aku harus terus merasa
kalau ini masih awal. Supaya aku nggak akan menganggap ini sebuah akhir. Aku
masih ingin berusaha menghasilan sesuatu yang lebih baik... dan lebih baik
lagi. Semoga!
Pada intinya, Allah itu tak selalu memberi hambanya kesedihan. Tapi juga
memberi hambanya kebahagiaan. Dan juga sebaliknya. Allah memberi kesedihan
supaya kita mau terus bersyukur, bangkit dan berusaha. Allah memberi kita
kebahagiaan suapaya kita mau terus belajar dan belajar lebih baik lagi.
Sekali lagi, Alhamdulillah untuk hari ini. Terima kasih YaAllah...
Recycle dari blog yang lama. Arsip blog hari Rabu, 15
Mei 2013.
Komentar
Posting Komentar