Lagi, Bersama Malam



Aku salah lagi!
Atau ini tak salah?

Kesalahanku lagi. Selalu salah langkah. Selalu aku sendiri yang akan terluka akhirnya. Seharusnya aku tadi tak mengirim sebuah message untukmu. Kenapa aku tadi harus tergoda dengan keinginan busuk ini. Keinginan busuk karena ini membuatku harus meneteskanmair mata lagi.

Aku yang lemah dengan semua khayal tentangmu. Dan semua kenangan di masa lalu itu. Setiap aku mengingatnya, aku selalu menangis. Semua itu menyakitiku.

“Bagaimana bisa kau melupakan semua ini?”
“Aku hanya tiba-tiba lupa.”
“Tapi kenapa bisa semudah itu, kenapa aku tak bisa lupa?”
“Itu masalahmu, tidak ada hubungannya lagi dengaku.”
***

Malam ...
Aku ingin bercerita lagi denganmu. Apa kau mendengarnya lagi?
Aku menangis lagi kali ini. Yang membuatku menangis masih tetap sama. Masih orang lain dimasa lalu itu. Bukankah seharusnya masa lalu tidak perlu dibuka kembali? Bukankah masa lalu seharusnya hanya menjadi kenangan? Tapi kenangan itulah yang sebenarnya menyakitkan.

Malam ...
Kenapa masa lalu terbuka lagi? Kenapa masa lalu bisa menemukan jalan lagi menuju hatiku. Kenapa sedih menghampiriku sekarang. Kenapa bukan kebahagian yang masuk dalam hatiku? Apa kebahagiaan itu tak menemukan jalan untuk masuk kesini?

Kau hujan, lagi!
Kau hujan menemaniku lagi. Kau menemani sedihku lagi. Bersama malam.

Menghilang saja kau masa laluku. Jangan datang kesini lagi. Jangan penuhi khayalku tentangmu. Aku lebih suka berkhayal sesuatu yang indah dari pada dirimu.

Khayalku terlalu penuh tentangmu. Mungkin sudah waktunya untuk merefresh. Atau tidak mungkin sudah waktunya untuk minum Mocha Latte yang paling pahit, agar mengalahkan rasa pahitmu.

Hai kau Mocha Latte.


Recycle dari blog yang lama. Arsip blog hari Sabtu, 13 April 2013.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kampus Putih, UMM

Saatnya memulai...

Mencari Jawaban