Post tweet



"Bagaimana bisa kau bilang seperti itu? padahal dalam hatimu kau inginkannya"
"Apapun hal yang aku inginkan, bukan urusanmu untuk mengetahuinya"
"Iya memang aku tidak ada urusan untuk mengetahuinya. Hanya saja aku ingin tau semua yang kau lakukan"
"Apa maksutmu? Kau suka sekali ikut campur dalam urusanku"
"Baiklah kalau aku memang tidak boleh ikut campur. tapi jika aku masih peduli denganmu, apa itu masih boleh?"
"Tidak boleh, semua tentangku tidak boleh kau lakukan. aku tidak suka itu."
"Lalu apa yang boleh aku lakukan? egois sekali kau"
"Bukannya aku egois. Tapi aku hanya ingin kau mengerti, jika kau terus seperti ini semuanya tetap tidak akan berubah."
"Aku ingatkan, aku tidak ingin merubah. Aku hanya ingin tetap disini. Ditempat yang membuatku nyaman. Apa itu salah?"
"Memang tidak salah, aku khawatir denganmu jika kau terus ditempat ini. Yakinlah ada tempat lain yang lebih indah daripada disini."
"Aku tanya, dimana tempat itu? tunjukkan padaku jalan untuk kesana?"
"Aku tidak tau pasti dimana tempat itu. Tapi aku percaya memang ada tempat yang lebih indah daripada tempat ini."
"Kau saja tidak tau dimana jalannya, bagaimana kau bisa bilang ada tempat yang lebih indah daripada ini. Kau sangat sok tau!"
"Kenapa nada bicaramu malah jadi seperti itu? aku kan hanya memberikan sedikit perhatian untukmu!"
"Perhatian? apa seperti ini kau sebut perhatian? Kau tau bagaimana rasanya jadi orang yang tak dianggap. haa?"
"Apa maksutmu? AKu tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan?"
"Kau memang tidak pernah mengerti. Tidak pernah mengertiku. Jadi lupakan saja. Kalau kau ingin pergi dari tempat ini, pergi saja."
"Iya sudahlah, kau memang keras kepala. Terserah kau mau mengerti atau tidak. Aku pergi!"
"Pergi saja, aku tak peduli. Kau selalu seperti itu."
"Seperti ini, seperti apa maksutmu?"
"Seperti ini lah kau, kau tak pernah tau kesalahanmu sendri. Kau hanya bisa marah-marah dan pergi."
"Kalau aku ingin pergi bagaiman? kenapa aku harus bertahan ditempat ini, jika hatiku sudah tidak disini."
"Kalau kau memang ingin pergi, pergi saja. aku tidak pernah menghalangimu. hanya saja jangan menyuruhku pergi juga."
"Kenapa kau masih ingin bertahan ditempat ini. Disini sudah tidak ada apa-apa untuk dilakukan. dasar keras kepala."
"Disini memang sudah tidak ada yang bisa dilakukan. tapi aku senang disini. disini indah, aku nyaman berada disini."
"Kan tadi sudah aku bilang kalau disana ada tempat lain yang lebih indah daripada disini."
"Iya kalaupun ada, baiklah aku yakin. tapi sambil aku menunggu jalan untuk kesana terbuka. aku masih tetap disini. tidak salah bukan?"
"Iya memang tidak salah. tapi kalau kau disini, kau dengan siapa? apa kau tidak takut sendiri disini?"
"Untuk apa takut sendiri. Disini sendirian itu menurutku lebih baik. Sedikit bisa menenangkan kekacauan didalam hati dan fikiranku."


Recycle dari blog yang lama. Arsip blog hari Senin, 8 April 2013.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Jawaban

Saatnya memulai...

Aku ingin menulis tentang hari ini