Setelah Perpisahan



Ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Begitulah semua orang yang merasakan yang namanya kehilangan seseorang yang di sayangi. Manusia selalu bingung. Bagaimana akan menjalani hari yang selanjutnya tanpa senyuman orang yang menjadi semangat untuknya menjalani hidup. Melewati setiap duka yang dihadapi bersama-sama. Bukan hanya bahagia. Menghembuskan setiap nafas yang terkadang membuat kerja jantung berdetak lebih cepat saat tau, bahwa kebahagiaan yang ia miliki sekarang tak ingin hilang. Tapi saat apa yang sudah dijalani dan dipertahankan sudah berada di titik ujung dan akan berakhir, manusia merasa ini sulit. Ini sungguh menyakitkan jika harus merasa sendiri lagi, harus mencari orang yang bisa membuat ia merasa nyaman berada bersamanya, lagi. Perpisahan memang hal yang tak diinginkan bagi sebagian orang yang sudah saling menyayangi satu sama lain. Tapi hidup ini tak selamanya kita ada yang membantu dan ada yang memberi semangat. Terkadang diri kita sendirilah yang memberi semangat untuk bangkit dari keterpurukan.
Saat-saat setelah perpisahan dari orang yang disayangi, bukanlah waktu yang mudah untuk mencari kebahagiannya lagi. Yang ada hanya merenungi kesalahan apa yang membuat  perpisahan ini bisa terjadi.
Pertama, MENANGIS dalam bahasa Inggris berarti cry. Atau anak sekarang bilangnya GALAU. Kalau aku mengartikan sendiri, galau itu seperti perasaan menyiksa saat diri sendiri sudah berada sendirian dan tiba-tiba teringat akan apapun yang pernah dilalui bersama pasangan. Atau lebih tepatnya mantan pasangan. Kehilangan bukan hal yang mudah untuk di’iya’kan begitu saja. Karena setiap kehilangan selalu ada perasaan tak rela yang menyiksa. Lalu saat manusia sudah tak mampu untuk menahannya, ia akan mulai menangis. Menyesali setiap kesalahan yang membuat hubungan itu menjadi berakhir. Perasaan penderitaan hati yang membuat hati seakan terpenjara dalam sepi. Sepi yang tiba-tiba muncul dengan perasaan rindu. Merindukan setiap tawa yang dulu pernah ia lakukan bersama pasangan. Dan setelah menangis, terkadang perasaan menjadi sedikit lebih baik dengan setiap tetesan air mata yang ada dipipinya.
Kedua, PERASAAN PENGEN BALIKAN. Setiap pasangan yang sudah putus dan masih ada perasaan sama pasangannya, biasanya perasaan pengen balikan itu pasti ada. Ingin memperbaiki kesalahannya. Ingin tetap mempertahankan orang yang dikasihinya. Ingin kembali merasakan canda gurau bersama. Menjadikan setiap hari yang di jalani begitu berbeda saat sendirian. Mengubah setiap tangisan kesedihan menjadi tangis kebahagian yang di tata bersama. Perasaan pengen balik itu ibarat liburan ke jogja yang penuh dengan eksotika Jawa terus tiba-tiba di suruh pulang ke kampung halaman dan nggak bisa balik lagi. Biasanya manusia ingin kembali ke pada masa lalunya karena tak ingin menyia-nyiakan harapan yang ada untuk memperbaiki hubungan. Atau berusaha mempertahan apapun yang sudah dijalani selama ini. Perasaan cinta, kepercayaan yang sudah saling dibina sejak awal, dan mempertahankan setiap kenangan yang telah dilalui agar tidak hanya menjadi kenangan; tapi menjadi sebuah masa depan. Tak ingin orang yang disayangi menjadi milik orang lain atau jatuh cinta pada orang lain.
Ketiga, STALKING  yang berarti menguntit. Mengikuti setiap kegiatan yang dilakuin mantan sekarang apa. Biasanya lewat jejaring sosial punya mantan. Kalau nggak, pas temen bicara tentang mantan. Jadi semangat bangat ikut nimbrung. Dan saat tiba-tiba buka jejaring sosial mantang terus tau mantan udah punya gebetan baru, aduh mulai deh galaunya. Lari ke kamar atau nggak ke kamar mandi. Habis itu nangis lagi. Ikutin setiap kegiatan orang itu rada nggak baik. Kesannya masih ngeharepin mantan balik sama dirinya sendiri. Bukankah lebih baik, kau berhenti saja mengharapkan orang yang tak pernah menghagai perasaanmu. Membiarkannya hidup dengan dunia nya sendiri. Dan berusaha mencari sesuatu yang lain yang bisa membuatmu jadi lebih baik. Stalking apapun kegiatan mantan itu hanya akan menambah perasaan sakit hatimu. Mengetahui setiap kegiatan mantan yang nggak sejalan dengan keinginanmu itu, lama-lama hanya akan membuang-buang waktumu dalam melakukan sesuatu hal yang lebih baik. Stalking kabar mantan sekarang gimana, itu baik juga. Tapi kalau stalking kabar mantan sekarang udah jatuh cinta lagi, iya jangan nyalahin mantan. Karena cinta tak pernah tau secepat apa ia akan datang menghampiri hati manusia.
Keempat, TAKUT JATUH CINTA LAGI. Perasaan ini yang biasanya di alami manusia saat setalah putus dengan orang yang di cintainya. Ia merasa sakit hati. Merasa hatinya telah hancur berkeping-keping. Begitu cinta seakan tak adil dengan perasaannya. Menjadi sangat takut saat hatinya mulai merasakan detakkan yang aneh tak sama seperti biasanya. Lalu, saat itu juga ia akan menyakinkan pada dirinya sendiri, ini bukan cinta. Ini hanya perasaan kagum pada orang lain. Sumber kebahagian di dunia ini itu cinta. Cinta yang mengenalkan manusia untuk mengahargai perasaan orang lain. Dan Tuhan memberikan setiap manusia itu perasaan cinta. Cinta kepada Tuhan, kepada keluarga, kepada lain jenis, dan kepada sesama makhluk hidup yang Tuhan ciptakan di dunia ini. Manusia tak pernah tau kapan perasaan cinta akan datang. Kepada siapa perasaan cinta itu akan di berikan. Dan manusia juga tak akan pernah bisa menolak saat perasaan itu hinggap pada hatinya. Yang bisa ia lakukan hanya bersyukur pada Tuhan, jika ia masih bisa merasakan perasaan cinta.
Kelima, MOVE ON dalam bahasa Indonesia berarti melanjutkan. Dan aku mengartikan itu sebagai, melanjutkan hidup tanpanya.  Berpisah dengan orang yang kita sayangi bukan berarti hidup kita juga berpisah. Atau berhenti sampai disini. Hidup selalu berjalan maju, tak pernah mundur. Dan orang yang kehilangan cintanya, terkadang selalu flashback, ingat dengan masa lalunya. Jadi untuk bergerak ke depan, harus tertatih-tatih melawan setiap daya ingat yang selalu muncul. Mengenang kenangan setiap detik bersama orang yang sangat dikasihinya. Ada pepatah mengatakan, “Mati satu tumbuh seribu.” Jika cinta yang sudah dibina memang tidak bisa dipertahankan, bukankah manusia seharusnya menerima dengan lapang dada setiap apa yang sudah di takdirkan oleh Tuhan. Kalau memang hubungan yang dibina sudah berakhir, berarti masih belum jodoh. Dan jodohnya masih ada jauh disana menunggu cinta akan menjemputnya dan membawanya kepada hati yang kosong tanpa perasaan cinta.
Dan yang terakhir, KENANGAN. Melupakan setiap kenangan bersama mantan pasangan sebagai jalan untuk move on itu bukan jalan yang terbaik. Manusia terbiasa menyalahkan kenangan. Padahal kenanganlah yang membuat manusia menjadi tau, “oh ternyata aku dulu pernah mencintainya” bukankah lucu jika manusia tak punya kenangan. Apa yang akan manusia ceritakan pada genersi selanjutnya? Dalam otak manusia terdapat memori yang mampu menampung setiap kejadian yang telah di lalui oleh manusia. Yang akan mengingatkan manusia bahwa ia harus menghindari kesalahan ini jika ia tak ingin terjatuh lagi. Melupakan orang yang pernah dicintai itu bukan dengan menghapus seluruh apapun yang pernah membuat bahagia bersama pasangan. Tapi melupakan berarti, menghapus perasaan ingin memiliki yang terlalu besar agar tak berubah menjadi perasaan egois mengikat pasangan agar selalu menjadi miliknya.
Aku memiliki kenangan. Aku menikmati setiap detik yang aku lewati bersama orang-orang yang aku sayangi. Tapi aku menyadari, bagaimana jika suatu saat nanti aku terpisah dari mereka. Bagaimana aku akan menjalani hariku yang tak biasa sendirian. Melakukan apapun sendiri tanpa orang yang dulu selalu menemani setiap hari yang ku lalui. Tapi saat aku berpisah dengan orang yang aku sayangi, aku berdo’a pada Tuhan, semoga akan ada orang lain yang datang yang akan memberikan kebahagiaan baru dalam hidupku. Walaupun merasa ikhlas telah berpisah itu memang sangat sulit. Butuh rasa sabar yang begitu besar jika tak ingin dirinya sendiri hancur. Menjaga diri sendiri agar tak melakukan hal buruk saat ia tak mampu bertahan dalam kesendirian.
Perpisahan dengan orang yang di sayangi bukan akhir dalam menjalani hidup kita sendiri. Berpikirlah terus maju, jangan selalu menyalahkan cinta jika kamu sakit hati. Tapi berusaha untuk sabar membiarkan perasaan sedikit demi sedikit akan hilang dengan berjalannya waktu. Bukan hal yang mudah memang, aku merasakannya sendiri. Saat aku merengkuh diriku sendiri dalam sepi, memikirkan apapun yang telah terjadi selama ini. Membiarkan ingatanku tentang kebahagiaan yang aku lakukan bersama orang yang aku sayangi hinggap dalam pikiranku. Dan saat aku tiba-tiba aku tak kuasa menahan rasa sakit hati, aku menangis. Menumpahkan setiap tetesan air mata yang akan membuatku merasa lebih baik. Tapi setelah menangis, aku merasa bodoh dengan pikiranku sendiri. Kenapa aku masih berpikir masa lalu yang hanya akan membuang waktuku dengan sia-sia. Lalu Aku berkhayal, aku terbang bersama jutaan mimpiku yang aku anggap itu sebagai harapan. Harapan yang ingin sekali aku jadikan nyata.
Jika memang harus berpisah, ikhlas saja. Didunia ini memang setiap ada pertemuan pasti akan ada perpisahan. Bukan hanya berpisah untuk sementara, tapi ada juga yang berpisah untuk selamanya.

Bersiaplah untuk berpisah, dan menghampiri cintamu yang lain nan jauh disana.


Recycle dari blog yang lama. Arsip blog hari Minggu, 2 Juni 2013.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencari Jawaban

Saatnya memulai...

Aku ingin menulis tentang hari ini