Hai Kawan, Occa
Hai...
Bagaimana kabarmu kawan lamaku? Bukankah seharusnya
aku tak perlu bertanya tentang kabarmu lagi? Kan aku setiap hari juga bertemu
denganmu. Tapi entah, sepertinya aku membuat kesalahan padamu. Sehingga kita
tak pernah bertegur sapa.
Aku ingin menyapamu. Tapi rasa takutku mengalahkannya.
Aku seakan malu jika aku menyapamu, dan kau akan membalasnya dengan acuh. Aku
mengerti, aku bukan siapa-siapa untukmu. Aku hanya teman sebangkumu di kelas
10. Aku mengerti, mungkin aku bukan teman yang berarti untukmu. Aku menyadari
itu semua. Tapi entah kenapa, setelah berjalan beberapa waktu. Setelah berjalan
beberapa lama. Rasanya aku ingin memperbaiki hubungan kita.
Lalu, aku berpikir. Apa kau mau berkawan denganku?
Dan, apa kau masih mau menganggapku teman? Aku
ini siapa? Mungkin aku hanya angin bagimu. Pergi tanpa pernah kembali. Akan
ada angin baru yang datang. Mungkin aku hanya sehelai kertas kusut yang tak
punya arti. Kertas yang tak bisa untuk digunakan menulis lagi. Aku hanya
seorang siswa SMA, yang berkelana mencari setiap sisi indah dunia ini. Aku
hanya manusia yang tak ingin hidup sendirian desini. Aku butuh teman, aku butuh
sahabat, aku butuh saudara, aku butuh keluarga. Aku butuh mereka semua yang aku
sayangi. Dan aku menyayangimu, kawan lama.
Mungkin saat aku mencoba menghubungimu lagi, kau pasti
menerka-nerka ini anak kenapa tiba-tiba
nyapa aku? Kenapa tiba-tiba hubungin aku? Palingan juga ada maunya. Cuekin
sajalah. Orang nggak penting. Pasti seperti itukan? Atau ada kalimat yang
kurang? Atau masih ada yang lain lagi dalam pikiranmu? Ini memang tiba-tiba.
Ini memang secara spontan aku lakukan. Karena aku mencoba untuk melakukan hal
yang baik memperbaiki hubungan yang dulu kita teman.
Tapi terserahlah kau ingin mengatakan apa. Terserah
padamu kau ingin berpikir seperti apa saat aku mencoba menghubungi atau
menyapamu lagi. Dan tererah juga kau mau menerima maafku atau tidak. Yang
jelas, aku berharap semoga hubungan kita baik seperti dulu ya. Amin
Sudah ya, cca. Mungkin tulisanku cukup ini aja. Nggak
perlu panjang-panjang. Ini saja belum tentu kau mau membacanya.
Aku menggantungkan setiap harapanku pada sudut-sudut
kosong hati dan otakku. Termasuk harapanku supaya bisa bertemu denganmu lagi.
Recycle dari blog yang lama. Arsip blog hari Sabtu, 18
Mei 2013.
Komentar
Posting Komentar