Orang itu!
Baiklah setiap aku mulai menghapuskan semua rasa yang
tak seharusnya aku simpan setiap itu pula aku tau, bahwa semua ini tak
seharusnya di paksa. Biarlah ini semua berjalan dengan sendirinya. Berjalan
dengan sendirinya melupakan setiap hal yang ada kaitannya dengan orang itu.
Orang yang pernah membuatku mengerti bahwa hidup itu bukan untuk disia-sia kan.
Baiklah lupakan saja orang itu. Orang itu hanya bisa mengucapkan kata. Mengucapkan setiap kata yang membuat orang lain "fly high" tapi tak bisa mengerti perasaan orang lain. Mengerti bagaimana orang berusaha meyakinkan dirinya bahwa di harus "moveon". Orang itu hanya bisa membuat mereka mengatakan "Lupakan!" orang itu begitu jahatnya. Begitu tidak mengertinya arti kasih itu seperti apa.
Baiklah lupakan saja orang itu. Orang itu hanya bisa mengucapkan kata. Mengucapkan setiap kata yang membuat orang lain "fly high" tapi tak bisa mengerti perasaan orang lain. Mengerti bagaimana orang berusaha meyakinkan dirinya bahwa di harus "moveon". Orang itu hanya bisa membuat mereka mengatakan "Lupakan!" orang itu begitu jahatnya. Begitu tidak mengertinya arti kasih itu seperti apa.
Aku sebenarnya memang belum mengerti dengan jelas arti kasih itu apa... karena aku masih anak SMA yang berumur 16 tahun. Yang tau arti kasih itu orang tuaku, kakak dan adikku, nenekku, pamanku, dan semua keluargaku. Iya aku tau orang itu memang ingin sekali merasakan kasih keluarga utuhnya. Tapi kenapa dia harus menghancurkan perasaanku. Menghancurkan setiap titik titik perjuanganku selama ini.
Apa orang itu tau bagaimana rasanya melangkah sendirian kembali ke masa sebelumnya. Mencari jalan keluar dari lingkarang kenangan yang tak membiarkan diri keluar begitu saja. Mencari cahaya untuk menunjukkan jalan mana yang harus dipilih.
Memilih jalan keluar ke depan itu memang sulit. Memilih untuk tidak terus fleshback itu bukan hal gampang. Yang gampang itu ngomong. Bilangnya udah moveon, tapi diam-diam di kamar nangis sendirian. Biasanya itu cari teman buat cerita. Cari teman baik buat numpahin segala air mata yang udah nggak bisa dibendung lagi.
Lalu aku memendam segala perasaan untuk tidak melihat orang itu lagi. Memendam segala keinginan agar tidak mengatakan bahwa orang itu "penting". Dan aku akan mengatakan pada diriku sendiri, "pergilah kamu ke tempat menyenangkan untuk menulis. Menulis segala kisahmu. Yang akan membuatmu merasa nyaman dan lebih baik." Dan mengatakan pada bintang bahwa aku membutuhkan sinarnya. Cahaya yang membuatku merasa hangat dalam dekapnya. Dan aku akan tertidur lelap bersama mimpi tanpa orang itu. Aku berharap.
Recycle dari blog yang lama. Arsip blog hari Rabu, 8
Mei 2013.
Komentar
Posting Komentar